Pengertian Folklore dan Jenis-jenisnya
Folklor berasal dari bahasa
Ingris folklore. Kata tersebut adalah kata majemuk, yang berasal dari
dua kata dasar folk dan lore. Menurut Alan Dundes folk adalah
sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik, sosial, dan
kebudayaan, sehingga dapat dibedakan dari kelompok-kelompok lainnya. Adapun
yang dimaksud dengan lore adalah
tradisi folk, yaitu sebagian kebudayaan, yang diwariskan secara turun-menurun
secara lisan atau melalui suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau
alat pembantu pengingat (Danandjaja, 1991, h. 1).
Leach dan Jerome dalam bukunya berjudul
Dictionary of Folklore Mythology and Legen bahwa folklor mencakup kreasi tradisional
masyarakat primitif (sederhana) maupun beradab. Folklor adalah ilmu tentang
kepercayaan tradisional, cerita-cerita takhayul yang semuanya berkaitan dengan
hal-hal yang supranatural.[1]
Definisi folklor secara keseluruhan adalah
sebagian kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar dan diwariskan turun temurun,
di antara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang
bebrbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak
isyarat atau alat pembantu pengingat (mnemonic device) (Danandjaja,
1991, h. 2).
Sumber: http://bappeda.jatimprov.go.id
Folklor dapat juga dipahami melalui
ciri-cirinya diantaranya adalah penyebarannya bersifat lisan, tradisional,
banyak versi, pralogis, mempunyai fungsi dalam kehidupan bersama suatu
kolektif, bersifat anonim, berpola/rumus, menjadi milik bersama dari kolektif
tertentu, umumnya bersifat polos dan lugu (Danandjaja, 1991, h. 3-4).
Adapun jenis-jenis folklor menurut Jan Harold
Brunvand, seorang ahli folklor dari AS, dapat digolongkan ke dalam tiga
kelompok besar berdasarkan tipenya yaitu (Akhirin, 2014, h. 5):
1. Folklor lisan adalah folklor
yang bentuknya memang murni lisan. Bentuk (genre) folklor yang termasuk ke
dalam kelompok besar ini antara lain; bahasa rakyat, ungkapan tradisional,
pertanyaan tradisional, sajak dan puisi rakyat, cerita rakyat dan nyanyian
rakyat.
2. Folklor sebagian lisan adalah
folklor yang bentuknya merupakan gabungan unsur lisan dan unsur bukan lisan.
Contoh folklor Indonesia yang termasuk dalam golongan folklor ini adalah:
kepercayaan rakyat dan permainan rakyat.
3. Sebuah contoh folklor bukan
lisan adalah folklor yang berbentuk, dapat dilihat dan dapat dirasakan. Contoh
folklor bukan lisan adalah subkelompok Material dan genre Makanan Rakyat.
[1] http://nahrubdifan.blogspot.com/2010/12/folkor.html
Sumber buku lain: Akhirin, Mahmut. (2014). Seni dan Folklor Indonesia. Makalah Program Vokasi Bidang Studi Pariwisata Konsentrasi Travel. Depok.
Danandjaja, James. (1991). Folklor Indonesia ilmu gosip, dongeng, dan lain lain. JakartaPT Pustaka Utama Grafiti.
Sumber buku lain: Akhirin, Mahmut. (2014). Seni dan Folklor Indonesia. Makalah Program Vokasi Bidang Studi Pariwisata Konsentrasi Travel. Depok.
Danandjaja, James. (1991). Folklor Indonesia ilmu gosip, dongeng, dan lain lain. JakartaPT Pustaka Utama Grafiti.
Komentar
Posting Komentar