Petik Laut Muncar, Sebagai Doa dan Syukuran Masyarakat Nelayan Banyuwangi

Pagi menjelang siang yang cerah suasana pelabuhan pantai Muncar ramai dipenuhi pengunjung dari segala penjuru. Mereka sangat antusias ingin menyaksikan tradisi Petik Laut Muncar yang puncaknya digelar pada tanggal 23 Juli 2024. Usai mengurus parkir dengan biaya masuk 5000, saya langsung berjalan menuju pusat lokasi pelabuhan. Perahu-perahu bersandar apik dan rapi dengan segala hiasan warna-warni dan aksesorisnya yang unik dan indah membuat setiap pasang mata terpukau. Inilah perayaan tahunan masyarakat pesisir Muncar yang disebut Petik Laut Muncar.

Perahu-perahu cantik nelayan Muncar

Tradisi Petik Laut Muncar sudah dilakukan secara turun temurun setahun sekali. Menurut sumber yang saya baca tradisi ini sudah ada sejak tahun 1901 silam. Petik Laut Muncar termasuk warisan leluhur berupa sedekah laut masyarakat yang diadakan dalam bentuk tasyakuran. Tradisi ini merupakan wujud rasa syukur masyarakat pesisir atas tangkapan hasil laut dan tolak bala.

Ini pengalaman pertama kali menyaksikan Petik Laut Muncar. Saya sempat bertemu dengan beberapa wisatawan dari luar kota. Mereka komunitas fotografer dari Jakarta dan Semarang. Dan ini juga pertama kalinya mereka menyaksikan tradisi ini di Banyuwangi. Beruntung kami dapat ikut naik perahu mengantarkan Petek “Sesaji” menuju pelarungan. Kami menaiki perahu utama yang membawa sesaji yaitu Bintang Baru. Usai pembukaan di pentas utama, kemudian petek diarak menuju perahu untuk dibawa ke tempat pelaruangan tengah laut semenanjung Sembulungan. Perahu berlayar di bawah cerahnya sinar matahari, disusul dengan puluhan perahu lainnya. Perahu melaju beriringan memecah ombak, angin kencang ikut mengibarkan semangat bendera-bendera perahu, gemuruh suara takbir dan sholawat para nelayan dan penumpang menambah kemeriahan menuju tempat pelarungan.

Iringan perahu menuju pelarungan

Setelah sampai di lokasi tengah laut, sesaji yang dibentuk menyerupai perahu dan berbagai macam isiannya seperti kepala kambing, burung dara, pisang raja, buah-buahan, pancing emas dan sebagainya, akhirnya dilarungkan dengan membaca takbir, sholawat dan bismillah bersama-sama berdoa semuga wilayah Muncar diberikan keselamatan semua dan rezeki melimpah. Amin




bersama pak Usman (Pemangku adat Petik Laut)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seblang, The Mistic Dance of Banyuwangi

Kuliner Bengi Lan Lungguh Ngopi Surganya Kuliner Osing Banyuwangi

Lima Materi Persiapan Mendaftar PPIH Arab Saudi